Selasa, 31 Oktober 2023

PENGIMBASAN GOOGLE MASTER TRAINER

Membuka Gerbang Pembelajaran Digital dan Dunia Kreativitas di SMPN 3 Jrengik: Pengalaman Google Master Trainer Level 2

Sebagai seorang pendidik yang terus ingin memajukan pembelajaran di era digital, baru saja saya menyelesaikan program Google Master Trainer Level 2. Program ini membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan untuk tidak hanya menguasai platform belajar.id, tapi juga untuk memberdayakan para guru dan siswa di SMPN 3 Jrengik dalam memanfaatkannya secara maksimal.

Misi Ganda: Mengaktifkan Akun belajar.id dan Membuka Potensi Digital

Perjalanan transformasi digital di SMPN 3 Jrengik dimulai dengan pengimbasan akun belajar.id. Akun ini menjadi "paspor" siswa untuk mengakses berbagai layanan pembelajaran digital yang canggih dan gratis. Antusiasme siswa saat mengaktifkan akun mereka membakar semangat saya untuk membuka gerbang pembelajaran yang lebih interaktif dan kolaboratif.

Aktivasi akun belajar.id bukan sekadar proses login biasa. Ini adalah langkah awal untuk mentransformasi cara belajar mengajar di sekolah kita. Melalui platform ini, siswa dapat mengakses berbagai materi ajar yang menarik, berkolaborasi dalam pengerjaan tugas, bahkan mengekspresikan kreativitas mereka melalui tools digital yang tersedia.

Memperkuat Kompetensi Guru: Kolaborasi Kunci Menuju Masa Depan

Tugas saya sebagai Google Master Trainer Level 2 tidak berhenti sampai disitu. Saya memiliki tanggung jawab untuk membagikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat kepada rekan-rekan guru lainnya. Melalui sesi pelatihan dan pendampingan, kita bahu-membahu mengeksplorasi berbagai fitur belajar.id yang dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Belajar Desain dengan Canva for Education: Lebih dari Sekadar Login

Misi saya tidak hanya sebatas mengaktifkan akun belajar.id, tapi juga mengajak para siswa di SMPN 3 Jrengik melek teknologi dengan cara yang menyenangkan dan bermanfaat. Baru saja, para siswa diajak berpetualang ke dunia kreativitas digital melalui platform Canva for Education!

Setelah sukses mengaktifkan akun belajar.id, para siswa langsung bertanya dengan antusias, "Bu/Pak, setelah ini kita belajar apa?" Ini menjadi semangat bagi saya untuk menunjukkan bahwa akun belajar.id lebih dari sekadar portal ujian. Dengan platform ini, siswa bisa mengembangkan kreativitas digital mereka melalui Canva for Education.

Canva for Education adalah platform desain grafis yang mudah digunakan dan penuh fitur menarik. Para siswa langsung takjub melihat ribuan template, ikon, dan gambar gratis yang tersedia. Mereka berlatih membuat poster presentasi, infografis keren, bahkan desain untuk projek sekolah mereka. Suasana kelas pun dipenuhi dengan semangat eksplorasi dan diskusi.

Menuju Generasi Digital yang Kreatif dan Literat

Membekali siswa dengan literasi digital sangatlah penting. Melalui Canva for Education, mereka tidak hanya belajar tentang desain grafis, tetapi juga mengenal hak cipta dan etika dalam penggunaan konten digital. Dengan demikian, mereka tumbuh menjadi generasi yang kreatif, berkompetensi, dan bertanggung jawab di dunia digital.

Langkah Awal yang Menjanjikan

Inilah langkah awal yang menjanjikan menuju generasi digital yang kreatif dan berliterasi di SMPN 3 Jrengik. Dengan platform seperti belajar.id dan Canva for Education, serta semangat belajar para siswa, dunia pendidikan kini menjadi lebih menarik dan penuh peluang! 

PROYEK YANG DIKERJAKAN SISWA DI CANVA FOR EDUCATION DAPAT DILIHAT DI KOLOM KOMENTAR




Minggu, 08 Oktober 2023

Apa Itu Merdeka Belajar

APA ITU MERDEKA BELAJAR ??

Oleh : ACHSIN BAWONO YUDHO 

(Guru IPA SMPN 3 Jrengik)


Salam dan bahagia, para pembaca generasi hebat!

Wow, suasana sekolah sekarang sungguh asik! Bisa belajar atau tidak belajar, melanggar aturan sekolah tidak dihukum, karena kita MERDEKA BELAJAR!

Pernyataan-pernyataan seperti itu sering terdengar di antara obrolan siswa ketika ada kebijakan baru atau perubahan kurikulum mengenai penerapan konsep merdeka belajar di sekolah. Meskipun pandangan ini tidak sepenuhnya keliru, namun masih BELUM TEPAT.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka berarti bebas, tidak terikat, berdiri sendiri, atau mandiri. Konsep merdeka belajar mengusung ide belajar secara mandiri, tanpa perintah langsung dari guru atau orang tua. Siswa belajar secara independen karena belajar dianggap sebagai kebutuhan masing-masing individu.

Kurikulum merdeka mencakup pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana kontennya dioptimalkan untuk memberi peserta didik waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, memungkinkan pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Projek untuk memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah, tanpa terikat pada konten mata pelajaran. Apa saja komponen-komponen dalam kurikulum merdeka?

Ki Hajar Dewantara mengartikan manusia merdeka sebagai individu yang bersandar pada kekuatan dirinya sendiri, tidak tergantung pada orang lain. 

Beberapa Aspek Penting dalam Pemahaman Merdeka Belajar

1. Mengenali dan Memahami Diri Sebagai Pendidik

Mengawali konsep merdeka belajar, pendidik perlu memiliki pemahaman mendalam tentang dirinya sendiri. Ini mencakup pengenalan terhadap nilai-nilai, keahlian, dan sikap pribadi. Dengan memahami diri, seorang pendidik dapat membentuk lingkungan belajar yang sesuai, menciptakan hubungan yang positif dengan siswa, dan menjadi contoh yang inspiratif.

2. Mendidik dan Mengajar

Penting bagi pendidik untuk membedakan antara mendidik dan mengajar. Mendidik melibatkan pembentukan karakter, nilai-nilai, dan sikap positif, sementara mengajar lebih terkait dengan penyampaian informasi dan keterampilan. Merdeka belajar mendorong pendidik untuk mengintegrasikan keduanya, menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan relevan bagi perkembangan siswa.

3. Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh

Konsep merdeka belajar menekankan pendampingan yang holistik terhadap siswa. Ini tidak hanya terbatas pada aspek akademis, tetapi juga mencakup dukungan emosional, sosial, dan perkembangan pribadi. Pendidik perlu menjadi pendamping yang mendengarkan, memahami kebutuhan siswa, dan memberikan bimbingan yang mendalam untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara menyeluruh.

4. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti

Selain aspek akademis, merdeka belajar menekankan pentingnya pendidikan karakter. Pendidik memiliki peran vital dalam membentuk kecerdasan budi pekerti siswa. Ini mencakup pengembangan nilai-nilai moral, etika, tanggung jawab, serta kemampuan untuk berempati dan bekerjasama. Melatih kecerdasan budi pekerti adalah langkah penting untuk menciptakan individu yang berkontribusi positif dalam masyarakat.

5. Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Merdeka belajar tidak hanya tentang pencapaian akademis, tetapi juga mencakup kesejahteraan dan kebahagiaan siswa. Pendidikan harus menjadi alat untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup, mengajarkan cara mengelola stres, dan memberikan pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri. Pendidikan yang mengantarkan keselamatan dan kebahagiaan adalah hasil dari pendekatan merdeka belajar yang menekankan pada keberdayaan pribadi dan keseimbangan hidup.

Dengan memahami dan mengimplementasikan aspek-aspek ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendukung merdeka belajar, memberikan siswa kebebasan untuk tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka masing-masing.

Dalam mengembangkan potensi siswa, pendidik memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengeksplorasi kemampuan, dengan bimbingan dan arahan yang tepat. Proses ini mendorong anak-anak untuk menemukan kemerdekaan mereka dalam belajar. Selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan, kita juga mendidik dan mengajak anak-anak untuk melestarikan kebudayaan.

Hal paling penting bagi seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak-anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya. Melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso), dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembang anak-anak. Guru harus menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia, dan bijaksana sehingga mereka dapat mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

Sekarang kita sudah memahami apa itu Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar. Mari bersiap sekarang dan ubah cara pandang kita sebagai guru agar dapat memerdekakan murid dan mengembangkan kompetensi mereka secara maksimal di sekolah. Semangat dan salam Merdeka Belajar!


SETELAH MEMBACA ARTIKEL DIATAS MOHON MENGISI FORM UMPAN BALIK DI LINK BERIKUT : 

FORM UMPAN BALIK



---‐-------------‐--- @@@@@@@@-------‐------‐‐---------

Jumat, 06 Oktober 2023

"Mengapa Kurikulum Harus Berubah?"

 "Mengapa Kurikulum Harus Berubah?"


Dalam dunia pendidikan, keberadaan kurikulum menjadi sangat krusial. Arah dan tujuan pendidikan diatur melalui kurikulum, memandu perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran oleh guru di satuan pendidikan.

Definisi Kurikulum

Kurikulum adalah panduan pembelajaran di satuan pendidikan, mencakup pengalaman belajar dari awal hingga akhir bagi peserta didik. Sebagai kompleks dan multidimensional, kurikulum dapat diibaratkan sebagai jantung pendidikan.

Peran dan Fungsi Kurikulum

Kurikulum berperan sebagai pedoman dan acuan pembelajaran, mengemban fungsi untuk membimbing proses belajar peserta didik.

Komponen Kurikulum Menurut Ralph Tyler:

1. Tujuan
2. Konten
3. Metode/cara
4. Evaluasi

Pentingnya Perubahan Kurikulum

Kurikulum yang efektif adalah yang sesuai dengan zamannya, terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik peserta didik. Perubahan kurikulum diperlukan untuk membangun kompetensi sesuai kebutuhan masa kini dan masa depan.

Contoh Perubahan Zaman

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, kurikulum harus berubah agar relevan. Generasi sekarang lahir dengan teknologi di tangan, menciptakan pilihan cita-cita yang beragam. Kurikulum yang statis tidak akan memadai dalam mempersiapkan peserta didik menghadapi zaman yang terus berubah.

Ungkapan Ki Hajar Dewantara

"Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat."

Jadi Dapatkah Kurikulum Berubah ?

Kurikulum satuan pendidikan harus dinamis, dapat diubah sesuai perubahan budaya, perkembangan zaman, dan adaptasi terhadap lingkungan geografis. Seluruh komponen masyarakat, termasuk orang tua, masyarakat, dan sekolah, perlu mempertimbangkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, hasil belajar, serta kepentingan peserta didik untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai.


----------------------------------------------@@@@@@@--------------------------------------------