Tiap tahun ajaran baru, rasanya seperti buka halaman baru dalam buku kehidupan seorang guru.
Tapi entah kenapa, setiap kali lembar itu dibuka… selalu ada saja istilah-istilah baru yang bikin kepala ikut muter. 😅
Dulu sempat heboh dengan pembelajaran berdiferensiasi, belum juga benar-benar paham, eh sekarang muncul lagi pembelajaran mendalam, koding, AI dalam pembelajaran… dan entah apa lagi nanti. Kadang saya berpikir, “Ini sekolah apa startup teknologi, sih?” 😄
Tapi ya begitulah dunia pendidikan sekarang — selalu berkembang. Kadang terasa cepat banget, sampai kita yang di dalamnya harus terus mengejar biar nggak ketinggalan.
Jujur, kadang ada rasa galau juga.
Mampu nggak ya saya menyesuaikan diri?
Bisa nggak saya memahami semua istilah baru ini?
Tapi di sisi lain, saya juga sadar… kalau saya berhenti belajar, berarti saya berhenti tumbuh.
Istilah-istilah itu sebenarnya bukan beban, tapi ajakan untuk berkembang.
“Pembelajaran mendalam” misalnya, sebenarnya cuma mengingatkan kita untuk bikin siswa nggak cuma hafal, tapi benar-benar paham.
Lalu “koding” bukan berarti semua guru harus jadi programmer, tapi mengajarkan anak berpikir logis, kreatif, dan sistematis — skill yang mereka butuhkan di masa depan.
Akhirnya saya sadar: yang paling penting bukan seberapa cepat saya menguasai hal baru, tapi seberapa besar kemauan saya untuk belajar hal baru.
Itu kuncinya — growth mindset.
Tahun ajaran baru ini, saya mau tetap semangat.
Kalau pun masih bingung, ya tidak apa-apa.
Pelan-pelan saja, yang penting terus bergerak, terus belajar. Karena guru yang terus belajar… akan selalu punya semangat muda.
