Sebagai guru, saya merasa kebijakan tidak meliburkan guru saat libur semester kurang tepat. Ada beberapa alasan penting mengapa kebijakan ini perlu dipertimbangkan ulang:
1. Guru Tanpa Siswa di Sekolah Tidak Efektif
Tugas utama guru adalah mendidik siswa. Jika siswa tidak ada di sekolah, keberadaan guru menjadi kurang bermanfaat. Waktu ini justru bisa digunakan untuk hal lebih produktif seperti istirahat atau persiapan materi baru.
2. Libur Semester = “Cuti Tahunan” Guru
Berbeda dengan ASN lainnya yang punya hak cuti tahunan, guru tidak bisa dengan mudah mengajukan cuti saat sekolah aktif karena siswa akan terbengkalai. Libur semester adalah waktu ideal untuk istirahat bagi guru.
3. Waktu untuk Recharge Energi
Mengajar selama satu semester penuh membutuhkan banyak tenaga dan fokus. Libur semester adalah momen bagi guru untuk memulihkan energi dan siap menghadapi semester berikutnya. Tanpa libur, guru bisa lelah secara mental dan fisik, yang tentu berdampak pada kualitas pengajaran.
Kebijakan ini perlu dipertimbangkan ulang. Memberi waktu libur bagi guru bukan sekadar hak, tapi juga investasi untuk pendidikan yang lebih baik. Guru yang segar dan siap tentu akan lebih maksimal dalam mendidik siswa.